Menembus Gelapnya Malam, Rojas Menjadi Cahaya di Nibong & Cotgirek

*Menembus Gelapnya Malam, Rojas Menjadi Cahaya di Nibong & Cotgirek*
Oleh: Purwanto, S. Ud

Aceh Utara: Malam itu, Rabu (17/12/2025), Aceh Utara belum sepenuhnya pulih dari luka.
Sekitar pukul 19.00 WITA, di bawah langit gelap yang masih menyimpan gemuruh trauma banjir bandang, langkah-langkah kemanusiaan kembali mengetuk pintu harapan.

Rojas hadir.

Di Desa Nibong, Kecamatan Nibong, sekitar 80 kilometer dari Langkahan, air pernah naik hingga sedada orang dewasa. Rumah tenggelam, kenangan hanyut, dan rasa takut menetap lama di dada warga. Namun Allah masih menjaga nyawa mereka. Seluruh warga berhasil menyelamatkan diri ke Masjid Baabus Salam, tempat suci yang menjadi saksi doa dan air mata.

Di desa tersebut, paket sembako sederhana diserahkan.
Beras, gula, minyak goreng, mi instan, dan telur, bukan sekadar bantuan, tapi tanda bahwa mereka tidak sendiri.

Pak Trisno, mewakili warga, tak kuasa menahan haru.
"Alhamdulillah… terima kasih para donatur. Selama ini kami belum pernah menerima bantuan. Semoga Allah sendiri yang membalas kebaikan panjenengan semua," ucapnya dengan suara bergetar.

Malam semakin larut, namun misi belum usai.

Pukul 21.00 WITA, tim Rojas kembali bergerak menuju Dusun R. Jaya, Desa Cotgirek. Di sana, 40 kepala keluarga juga terdampak banjir dengan ketinggian air sedada orang dewasa. Pada dini hari, sekitar pukul 01.00 WITA, mereka mengungsi ke Klinik Cut Meutia, mencari tempat yang lebih tinggi, sambil menggenggam harapan yang nyaris rapuh.

Bantuan sembako dan survival kit diterima dengan mata berkaca-kaca.
Bu Rita, mewakili warga, berucap lirih,
"Semoga Allah SWT membalas kebaikan para donatur Rojas dengan pahala yang berlipat."

Dalam misi ini, tim Rojas bahkan harus menggunakan mobil ambulans. Jeep andalan rusak setelah menembus medan ekstrem, namun keterbatasan tak pernah menjadi alasan untuk berhenti peduli.

Usai menyalurkan amanah, Irwan Chandra, Founder Rojas, bersiap kembali ke Malang. Perjalanan panjang darat dan udara menanti.
"Mohon doanya, semoga perjalanan kami pulang lancar," pintanya sederhana, namun penuh makna.

Atas nama Rojas, ia menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada seluruh donatur.
Karena dari tangan-tangan dermawan, harapan kembali dinyalakan di tempat-tempat yang nyaris padam.

_*"Siapa yang meringankan satu kesulitan seorang mukmin di dunia, maka Allah akan meringankan kesulitannya di hari kiamat*_."*
_*(HR. Muslim*)_*

Di tengah gelapnya malam dan sisa banjir yang menyisakan luka,
sedekah Anda bukan hanya mengenyangkan perut,
tetapi menghidupkan kembali iman, harapan, dan keyakinan
bahwa Allah tidak pernah meninggalkan hamba-Nya.

Mari teruskan cahaya ini.
Karena kebaikan sekecil apa pun,
bisa menjadi jawaban atas doa yang paling sunyi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages