*Menembus Lumpur dan Air Mata, Rojas Hadirkan Harapan di Dusun Bidadari*
Oleh: Purwanto, S.Ud
Aceh Utara: Ahad (14/12/2025) pagi, deru tiga armada jeep dan satu dump truk memecah kesunyian Dusun Bidadari, Desa Lubuk Pusaka, Kecamatan Langkahan. Tepat pukul 09.00 WITA, sekitar 20 pemuda santri Rojas dari Dusun Cotgirik tiba membawa lebih dari sekadar bantuan, mereka membawa harapan bagi warga yang masih bergulat dengan luka pascabanjir.
Tanpa banyak jeda, para relawan langsung bergerak. Penyaluran bantuan kemanusiaan dilakukan bersamaan dengan kerja bakti membersihkan Masjid Muchlisin, serta layanan pengobatan medis dan terapi Rojas bagi masyarakat sekitar. Di tengah kondisi darurat, penyakit justru merebak. Banyak warga jatuh sakit, sementara obat-obatan nyaris tak tersedia. Ketika Rojas membuka layanan kesehatan, warga pun berbondong-bondong datang, seolah menemukan oase di tengah krisis.
Bidan Rini, tenaga kesehatan yang berada di lokasi, mengungkapkan keprihatinannya. Sejak awal bencana, banyak warga mengeluhkan sakit, namun keterbatasan obat menjadi kendala besar. "Kasus terbanyak adalah luka kaki akibat seng dan paku, sesak napas, batuk, demam, hingga ISPA," ujarnya.
Rasa haru tak terbendung saat bantuan logistik diserahkan. Kepala Dusun Bidadari, Ilyas, menyampaikan rasa syukur mendalam atas kepedulian para donatur yang disalurkan melalui tim Rojas. Bantuan yang diberikan meliputi tandon air, kereta sorong, pacul, sekop, mesin sedot air, sembako, hingga perlengkapan dapur umum seperti dandang, wajan, sutil, dan sayur-mayur.
"Hanya Allah yang mampu membalas seluruh kebaikan para donatur lewat Rojas," ucapnya dengan suara bergetar, air mata mengalir menandai rasa terima kasih yang tak terucap kata.
Kerja bakti berlanjut di Masjid Muchlisin. Lumpur dan sisa banjir dibersihkan bersama, dengan satu harapan besar: rumah Allah kembali layak digunakan untuk ibadah. Tengkue Imum Soleh mengaku sangat terharu dan termotivasi melihat para santri Rojas membersihkan masjid dengan penuh keikhlasan.
"Semoga masjid ini bisa kembali digunakan untuk salat Jumat," tuturnya.
Selain tenaga, Rojas juga menyalurkan bantuan berupa tikar, terpal, sajadah, dan perlengkapan ibadah lainnya. Bagi warga Dusun Bidadari, kehadiran para relawan bukan hanya meringankan beban fisik, tetapi juga menguatkan hati. Di tengah lumpur dan air mata, Rojas menghadirkan secercah cahaya, bahwa mereka tidak sendiri menghadapi bencana ini.
Sementara itu, "kondisi di lapangan hujan, lampu mati, sulit signal, dan untuk mendapatkan signal harus menempuh sekitar 12 Km dari Posko menuju bukit Yamaha," ujar Irwan Chandra.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar