Pesan Tubuh pada Alat Gerak: Waspada dalam Menjaga Kesehatan Sendi

*Pesan Tubuh pada Alat Gerak: Waspada dalam Menjaga Kesehatan Sendi*

Oleh: Purwanto

Batu – Pertemuan ke-19 di kelas Rojas Holistik pada Jumat (14/02/25) mengangkat tema Pesan Tubuh pada Alat Gerak. Materi ini menyoroti pentingnya memahami sinyal tubuh terkait kesehatan sendi dan tulang, terutama bagi mereka yang aktif bergerak maupun para terapis yang menangani keluhan pasien.

Menjaga Kesehatan Alat Gerak Seiring Bertambahnya Usia

Penelitian terbaru menyebutkan bahwa tubuh manusia memiliki 206 tulang yang membentuk sistem rangka. Seiring bertambahnya usia, kondisi tulang dan sendi mengalami perubahan, sehingga perlu dijaga dengan pola hidup sehat, asupan nutrisi yang seimbang (4 sehat 5 sempurna), serta olahraga yang teratur dan sesuai kemampuan.

Khusus bagi lansia, aktivitas ekstrem seperti senam aerobik berlebihan, mendaki gunung, atau olahraga berat sebaiknya dihindari. Hal ini bertujuan untuk mencegah risiko cedera, seperti kecelakaan, saraf kejepit, dan cedera olahraga lainnya.

Hati-hati dalam Terapi Kretek-Kretek

Dalam sesi materi, Ust. Irwan, sebagai pemateri, menekankan kehati-hatian dalam terapi kretek-kretek. Ia mengingatkan bahwa tindakan ini berisiko tinggi jika dilakukan oleh terapis yang tidak memiliki pemahaman mendalam tentang anatomi tubuh. Banyak kasus di lapangan menunjukkan dampak negatif akibat terapi yang tidak tepat, seperti cedera sendi atau saraf yang berakibat fatal.

Beberapa kondisi pasien yang sebaiknya tidak menjalani terapi kretek-kretek antara lain:
✅ Osteoarthritis (Pengapuran sendi)
✅ Rheumatoid arthritis (Radang sendi akibat autoimun)
✅ Osteoporosis (Pengeroposan tulang)
✅ Gout arthritis (Radang sendi akibat asam urat/pirai)

Kebiasaan Buruk yang Mengganggu Kesehatan Sendi

Selain itu, gaya hidup juga mempengaruhi kesehatan alat gerak. Duduk terlalu lama atau berdiri dalam waktu lama dapat menyebabkan sendi menjadi kaku dan nyeri. Banyak orang mengatasi keluhan ini dengan mengonsumsi jamu udekan yang dijual bebas di pasaran. Namun, pemateri mengingatkan bahwa jamu yang mengandung Bahan Kimia Obat (BKO) berbahaya bagi kesehatan organ tubuh lainnya.

Gerakan untuk Mengatasi Kebas Akibat Berkendara

Sebagai penutup, sesi ini juga memberikan beberapa latihan ringan yang dapat membantu mengatasi kebas akibat berkendara. Gerakan ini bertujuan untuk melemaskan otot dan melancarkan peredaran darah, sehingga mencegah rasa kaku dan nyeri pada alat gerak.

Dengan memahami pesan tubuh, diharapkan masyarakat dapat lebih bijak dalam menjaga kesehatan tulang dan sendi. Hindari kebiasaan buruk, pilih terapi yang aman, dan selalu konsultasikan kondisi kesehatan kepada ahli yang kompeten.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages