Perjuangan Karim Melawan Speech Delay dengan Terapi Holistik Djeng Eny

*Perjuangan Karim Melawan Speech Delay dengan Terapi Holistik Djeng Eny*

_Penulis : Purwanto_

Karim, seorang anak berusia lima tahun, mengalami tantangan dalam perkembangan bicara atau speech delay. Keluarganya telah berusaha keras melalui jalur medis untuk membantu kemajuan komunikasi anak mereka. Namun, sebuah informasi yang didapatkan dari mulut ke mulut membuka harapan baru bagi mereka.

Kabar ini datang dari seorang teman yang menginformasikan bahwa di daerah Bululawang, tepatnya tidak jauh dari Masjid Jamik, terdapat seorang terapis bernama Djeng Eny. Terapis ini dikenal memiliki keahlian khusus dalam menangani kasus speech delay. Awalnya, pihak keluarga Karim ragu akan efektivitas terapi pijat, namun atas dorongan seorang guru TK yang tidak ingin disebutkan namanya, mereka memutuskan untuk mencobanya.

Setelah menjalani tiga kali sesi terapi, perubahan yang signifikan mulai terlihat pada diri Karim. Sebelumnya, ia sangat sensitif, mudah geli, dan sering ngeces (mengeluarkan air liur). Namun, kini kondisinya berangsur membaik. Ia tidak lagi sensitif terhadap sentuhan dan ngeces yang kerap terjadi pun mulai berkurang.

Sang nenek tidak bisa menyembunyikan rasa harunya melihat perkembangan cucunya. Baginya, melihat Karim yang dulunya kesulitan bahkan hanya untuk menjulurkan lidah, kini sudah dapat melakukannya tanpa kesulitan adalah suatu keajaiban.

Kesuksesan terapi ini tidak lepas dari tangan dingin  Djeng Eny Dwi Purwani,pemilik nama lengkap dari "Djeng  Eny" , seorang praktisi holistik yang cukup terkenal di komunitas Qi Jawara serta Kampus Nalanda Jakarta. Tidak hanya diakui secara lokal, pada akhir November mendatang, Djeng Eny akan diwisuda di Kampus Nalanda sebagai bentuk pengakuan atas kemampuannya dalam dunia holistik.

Kisah Karim dan keluarganya menjadi salah satu bukti bahwa ikhtiar bisa datang dari berbagai arah, dan dalam kasus ini, terapi alternatif dari Djeng Eny memberikan perubahan nyata.