Efektivitas Kombinasi Pijatan dengan Minyak Gosok Sasak: Solusi Terapi di Kota Malang

Efektivitas Kombinasi Pijatan dengan Minyak Gosok Sasak: Solusi Terapi di Kota Malang

Oleh: Purwanto

Kota Malang, yang terkenal dengan udara sejuknya, kini juga menjadi pusat berkembangnya terapi kesehatan berbasis tradisional. Salah satunya adalah terapi yang memadukan pijatan dengan minyak gosok Sasak, seperti yang diterapkan oleh Ibu Adhim, seorang terapis home care asal Kayu Tangan. Terapi ini telah memberikan hasil positif bagi klien-kliennya, terutama mereka yang sudah lanjut usia.

Salah satu kliennya, Ibu Sartiah, 80 tahun, warga Jalan Kapimastati, Perum Sawojajar, mengeluhkan rasa linu di seluruh tubuh hingga kaki serta nyeri di punggung yang semakin terasa saat berdiri. Setelah menjalani sesi terapi dengan kombinasi teknik guasha dan akupresur menggunakan minyak gosok Sasak, Ibu Sartiah mengaku badannya terasa jauh lebih ringan. Bahkan, setelah lebih dari satu jam terapi, ia dapat tidur nyenyak—sesuatu yang sebelumnya sulit ia rasakan.

Ibu Adhim, yang sudah berpengalaman dalam metode terapi tradisional, juga menangani klien lain, Bu Mutia, 60 tahun, yang menderita asam urat selama 2 tahun. Keluhan utama yang dirasakannya adalah rasa kemeng pada kaki. Dalam sesi terapi pemijatan yang dilakukan, minyak gosok Sasak kembali menjadi media yang digunakan. Hasilnya? Rasa nyeri pada kaki berkurang secara signifikan setelah beberapa kali pijatan.

"Minyak Sasak sering  dikombinasikan dengan pijatan tradisional sangat efektif membantu meredakan rasa sakit dan membuat klien lebih nyaman," ungkap Ibu Adhim saat diwawancarai.

Minyak gosok Sasak, yang berbahan alami, semakin populer sebagai pendamping terapi pijat di kalangan terapis. Efektivitasnya, baik dalam memperlancar aliran darah maupun meredakan ketegangan otot, membuat minyak ini banyak direkomendasikan oleh para terapis.

Dengan hasil yang nyata pada beberapa klien, tidak diragukan lagi bahwa minyak gosok Sasak memiliki potensi besar dalam pemulihan kesehatan, khususnya dalam konteks terapi tradisional yang saat ini kembali digemari.